Siapa Sahabat?
Apa arti sebuah persahabatan? Sekedar jalan bersama. Sering
hang out bareng. Hal ini yang aku
tanyakan pada diriku sendiri. Semalam tepatnya, bersama teman seangkatan. Seberapa
dekat aku dengan mereka? Yang menurutku, sudah hampir dua tahun ini masih saja
seperti orang asing. Masih seperti orang tak kenal satu sama lain. Memang tidak
semua aku mengenal mereka. Hanya beberapa. Jika dilihat lagi kelasku hanya tiga
kelas dan aku tidak menegenal semua. Sementara kelas saat aku Aliyah ada lebih
dari tiga dan aku mengenal mereka, yah
meskipun hanya nama.
Aku juga bertanya pada diriku, apa esensi berteman
yang sebenarnya? Aku berteman selama ini hanya karena aku butuh mereka dalam
artian untuk kuliah dan agar tidak Nampak aneh. Atau aku benar-benar butuh
secara naluri. Karena aku juga terdidik dengan mandiri, berjalan sendiri pun
aku bisa. Aku mampu. Sampai sekarang pun, aku seperti membatasi diri untuk
berteman.
Aku tidak mempunyai teman yang benar-benar dekat. Aku hanya
cerita jika memang mau bercerita. Tapi, aku juga bukan tipe anak yang pendiam
atau pun banyak masalah. Mungkin, teman-teman ku selama ini berbeda denganku. Sampai
sekarang menurutku, aku tidak mempunyai sahabat yang selalu dekat, yang jika ada
apa – apa aku menceritakan masalahku kepada sahabatku ini. Aku berteman karena
sering bersama. Bukan kedekatan secara naluri. Hanya sebatas bersama.
Entahlah, aku diantara puluhan manusia malam itu. Tapi,
aku tidak menemukan teman yang deket sekali. Satu persatu aku lihat mereka, dan
aku pilah mana yang termasuk teman dan mana yang termasuk sahabat. Hasilnya,
mereka semua hanya teman. Hanya, tiga orang yang menurutku sahabat. Aku juga
bukan tipe anak yang suka berkelompok. Berbeda dengan temanku. Mereka mempunyai
kumpulan untuk diajak jalan bersama. Mereka sekosan, mereka sering makan
bareng, bahkan ada juga yang cemburu jika anggota kelompoknya dekat dengan
kelompok lain. Bukan cemburu, aku juga tidak tahu sebutanya. Yang jelas tidak
rela jika temannya bergabung dengan kelompok lain.
Aku tak pernah berteman yang meribetkan diriku. Duduk si
bangku kuliah ini, aku menemukan teman-teman yang ribet menurutku. Ribet karena
kelomopoknya tadi missal. Tapi, aku juga iri karena mereka mempunyai kedekatan
secara naluri. Sehingga, mereka bisa disebut sahabat. Entahlah apakah aku
mempunyai sahabat atau tidak, yang terpennting aku berteman. Karena, sekali lagi
akan aneh jika aku kemana-mana sendiri. Ada teman yang bilang begini “Cowok kalau
kemana-mana sendiri itu keren, nah
cewek kalau kemana-mana sendiri itu aneh”. Apa kalian sependapat?
#30DWC #30DWCJilid16 #Day5
Komentar
Posting Komentar