Tulisan Untuk Pacarku
Sungguh, jika aku akan dikatai bucin karena tulisan
ini aku akan maklum. Sebenarnya aku tidak tahu kadar bucin itu seperti apa. Atau
aku jiuga tidak tahu apa beda bucin dan sayang. Jadi, biarlah tulisan ini hanya
ada di blogspot pribadi aku dan jika kalian membaca tulisan ini silahkan
menilai dengan subjektifitas masing-masing.
Pertama, selamat setahun beb (read:panggilan ku ke doi).
Sungguh, aku tidak tahu harus bagaimana untuk merayakan setahunnya kita. Tanggal
jadian kita tidak ada dari kita yang tahu. Aku dan kamu jadian setelah kita turun Gunung Panderman
agustus 2018 lalu. Kita tidak mengingat tanggal tentu saja. Hanya mengira-ngira
kapan kita bisa dikatakan jadian. Karena tidak ada aksi menembak ala-ala ABG
yang jadai kebiasaan anak muda sekarang. Jadi anggap saja bulan Agustus adalah
bulan perayaan hubungan kita. Kita hanya ingat jika kita turun Gunung Panderman
awal Agustus 2018. Berdasarkan postingan Instagram ku, tanggal 6 Agustus 2018
aku mengunggah foto kita berdua. Nah, agar mudah diingat kita bersepakat saja tanggal
8 Agustus 2018. Bukankah tanggal cantik? 08-08-2018. Percayalah, itu hanya
angka saja. Toh kami akhirnya merayakan bukan berdasarkan tanggal tapi
berdasarkan bulan. Namun, tulisan ini aku tulis dua jam sebelum tanggal
delapan berganti. Dan ya, aku sudah pulang di Madiun (sebelumnya aku ada sidang PKL),
dan kamu masih harus bekerja di Malang sebelum akhirnya sabtu pulang Tuban untuk
makan daging qurban bersama emak.
Ya, ini adalah bulan setahunnya kita yang kemudian kita
rujuk setelah sempat renggang hampir tiga semester. Tepatnya bulan agustus
lalu adalah bulan penuh kebahagiaan dalam hidupku. Aku benar-benar bersyukur
kita akhirnya sudah rujuk setelah menanti. Kamu tau, aku tidak pernah menaruh
hati melebihi aku menaruh hati padamu. Sungguh. Jadi, bayangkan saja bagaimana
aku benar bahagia saat kamu kembali. Saat kita memulai untuk pacaran. Saat kamu
mau untuk membuka lagi pintumu yang mungkin kamu sudah tidak akan berharap
padaku. Hanya satu dalam fikiranku, aku tidak boleh menyia-nyiakanya. Never I
let you go again.
Waktu berlalu berjalan selama setahun ini. Banyak hal
yang kita bicarakan bukan hanya soal mimpi. Apapun yang ada di sekitar kita,
selalu kita bicarakan. Isu baru yang lagi hangat dan viral mesti kita obrolkan.
Aku senang karena kamu tidak hanya enak untuk diajak menggunjing orang tapi
juga enak untuk diajak melihat fenomena. Hehe.
Jujur, selama setahun pacaran ini entah kenapa aku
tidak pernah berkeinginan untuk mengakhirinya biarpun marah sekalipun. Banyak
hal-hal sepele yang jadi pemicu pertengkaran. Akula yang paling sering menyebabkan
pertengkaran walaupun kamu juga. Tapi, hanya 5% kok, hehe. Setiap kali, kita
bertengkar dan kamu menjurus ke arah yang mengakhiri hubungan aku sudah sakit
hati dan kudu nangis. Padahal hanya omongan. Syukurlah kita bisa bertahan.
Kamu adalah sahabat dan pacar yang selalu
memprioritaskan segala sesuatunya. Aku tidak faham konsep bucin. Tapi, kamu
bukan bucin. Aku tidak akan mengataimu bucin didepan teman-temanku. Biarlah orang
yang berkata. Tapi, kamu benar-benar tidak bucin. Kalau orang pada mikir kita
jalan berdua dan selalu kamu yang bayarin, salah! Sejak awal kita pacaran,
konsep gentian untuk membayar sudah disepakati. Aku senang saja selama ini. Kalau
orang berpikir aku selalu melulu beralasan “ada janji sama Riza” setiap orang
ngajakin ngopi dan banyak yang protes dan mengatai aku bucin. Aku tidak peduli.
Toh mereka jika ngajak aku tidak janjian terlebih dahulu. Toh mereka juga tahu kita
jalan seminggu sekali setiap jumat malam atau malam minggu. Lalu, kalau sudah
tahu kita punya jadwal sendiri kenapa aku masih diajakin? Yang salah yang
ngajakin kan. Aku merasa selama ini kalau jadwalku jalan bareng kamu, tiba-tiba
ada rapat. Kamu selalu mengalah untuk jalan besoknya. Aku benar-benar merasa
sudah memprioritaskan segala sesuatunya. Aku tidak kehilangan teman karena aku
pacaran denganmu atau aku jadi kewalahan dengan tanggung jawab organisasiku.
Aku tahu tidak semua orang sempurna. Termasuk kita. Kamu tidak romantis bukan salahmu. Tapi, aku yang salah karena aku berkhayal mempunyai pacar romantis yang kemudian ingin menuntumu menjadi sosok romantis. Aku tau kamu tidak pernah mau, karena itu bukan sifat pacarku. Kamu pernah bilang ‘aku memang tidak bisa romantis ngasi bunga, bikin puisi. Tapi, setiap kita tengkar aku selalu ngalah duluan. Apa itu tidak membuktikan kalau aku serius sama kamu?’. Semenjak itu, aku tidak berharap lagi kamu mau membelikan ku bunga, cokelat atau kado ulang tahun. Yaa, kami tidak saling bertukar kado atau merayakan ulang tahun. Semoga banyak pasangan yang mengalami hal serupa dengan kami (read : tidak bertukar kado saat ultah pasangan). Begitupn aku. Jauh dari kata sempurna. Aku malas berolahraga. Kamu selalu menyuruhku diet tapi aku tidak pernah mau. Aku susah dinasihatin. Aku benar-benar kebal kuping. Aku tau beb. Aku akan merubah sifatku satu ini dengan kepayahan yang hakiki.
Kamu bukan sosok receh yang biasanya aku ketawain di
twitter. Kamu punya standar recehmu sendiri yang kadang aku tidak nyambung. Aku
tidak tahu ini benar apa bukan. Aku merasa menjadi Oh Hani dan kamu Baek Seung
Jo dalam serial korea Naughty Kiss. Kamu sangat pintar dan aku tidak pintar. Kadang
kita tidak sepaham tapi masih ingin sejalan. Tidak papa, toh berbeda warna
indah bukan?
Terimaksih beb, karena kamu sudah mau kembali. Terimakasih
karena kamu selalu punya cara agar aku tambah tidak ingin jauh darimu. Romantismu
menurutku adalah ketika kamu membantuku dalam segala hal. Kamu mau membantuku
untuk mentransfer dari ATM ke akun Link Aja (yang pada saat itu aku payah dan
tidak bisa), mau jadi gojek aku pas aku butuh ke terminal pas PKL (padahal
macet parah dan aku tau kamu sebenarnya berat hati mau nganter), kamu mau untuk
dengerin sambatanku setiap hari, saat digunung, sambatan tentang temen, dan
sambatan tentang pekerjaan.
Apa kamu tau, setiap kali kita berhadapan aku selalu
memandangimu? Bisa dikatakan sering, meski hanya beberapa menit tanpa kamu
sadar. Dalam benakku, aku benar-benar bersykur karena kamu kembali. Aku bersyukur
karena aku mendapat pacar tidak merokok. Aku bersyukur karena kamu selalu bisa
jadi tempat aku sambat (setelah aku sambat ke temen-temenku tentu saja). aku
bersyukur karena aku mendapat pacar pintar dan bisa diandalakan. Aku bersyukur
karena kamu sedang serius untuk selalu disampingku. Aku benar-benar bersyukur
dan aku tidak tahu lagi berapa kali aku akan bersyukur.
Selamat setahun, Beb. You’re the best boyfriend ever
:)
Komentar
Posting Komentar