Aku Takut Sepi, Yang Berarti Pun Pergi
Aku benci sekali akan ketakutan yang sekarang sedang menjadi kenyataan
Ketakutan bahwa aku akan merasa sepi di usia ku yang sudah
semakin mempersempit pertemanan
Usia ketika aku sudah tidak akan bertemu dengan kawan kawan karena kesibukannya
Satu persatu kawanku pergi dan mengejar impiannya
Usia ketika aku benar benar buta arah dan tidak tahu harus melakukan apa selain memenuhi kebutuhan finansialku
Usia ketika aku sudah memiliki seorang yang berarti namun juga memiliki harapan dan cita cita yang harus diraihnya
Usia ketika aku berada di fase berbohong dengan orang tua akan keadaanku untuk sekedar melegakan mereka
Usia ketika aku harus benar benar mengambil semua keputusan dengan rasional dan matang
Usia ketika semua usaha ataupuan pencapaianku tidak pernah mendapatkan apresiasi dari orang terdekat hanya karena aku sudah dianggap dewasa
Usia yang sangat aku benci akhirnya menghampiriku jua
Baru kali ini, aku merasakan sepi dan hanya berkawan dengan media sosial
Bahkan panggilan kerja yang sudah aku lamar beberapa hari lalu pun tidak menunjukkan jawaban
Aku benci sepi, tapi memang harus aku lalui
Aku benci ditinggal sendiri untuk kesekian kalinya
Untuk menghadapi semua keadaan ini, mempersiapkan diri jauh jauh hari adalah kuncinya
Aku benci ketika sedang menikmati ramai dan tiba tiba ditinggal sendiri
Aku lebih suka jika kesepian ini datang secara perlahan lahan
Satu persatu kebiasaan menghilang
Entah itu kebiasaan jalan, kebiasaan berkumpul dengan teman ataupun kebiasaan untuk berpisah kos dengan teman
Aku yakin diriku akan lebih siap untuk menghadapi kesepian itu dengan kebiasaan perlahan lahan dibandingkan harus mengalami kesepian secara langsung
Biarpun ada yang mengatakan apa bedanya, toh nanti juga kesepian?
Ketidaksiapanku ditinggal sendiri yang menjadi masalah
Aku tidak suka keramaian, tapi aku benci kesepian
Entahlah
Komentar
Posting Komentar